Pada hari minggu, 17 februari 2013, Bulan
sabit merah indonesia (BSMI) telah meresmikan kepengurusan BSMI provinsi
Kalimantan Timur. Bulan Sabit Merah Indonesia adalah suatu LembagaKemanusiaan dengan
ldentitas&IdealitasBulanSabitMerah sebagailambangkemanusiaandankesehatan di
duniadanbagi Indonesia. Kalimantan Timur adalah provinsi ke-7 yang telah
diresmikan. Di Kalimantan Timur sendiri telah terdapat BSMI di 9 kota/kabupaten
sedangkan 4 kota/kabupaten yang belum terdapat BSMI adalah Nunukan, Kutai barat,
Kutai timur, Malinau, Tana Tidung.
Acara pelantikan dewan pengurus Provinsi
Kalimantan Timur yang dilakukan pada hari minggu kemarinadalah suatu rangkaian
dari BSMI Fair yang diadakan mulai dari tanggal 15 sampai 17 Februari 2013. Terdapat
beberapa rangkaian acara, diantaranya lomba mewarnai untuk anak-anak TK yang
diadakan pada tanggal 15 Februari lalu pembukaan RAKORWIL. Tanggal 16 Februari
diadakan lomba poster dan dan fotografi pararel dengan RAKORWIL. Tanggal 17
Februari terdapat pelantikan dewan pengurus Provinsi Kalimantan Timur dan
dilanjutkan dengan disaster mitigating
training.Dalam acara pelantikan ini diundang pula Gubernur Kalimantan Timur
yang diwakilkan oleh kepala pelaksana BPBD, Kepala Dinas yang diwakilkan dan
majelis ulama Indonesia dihadiri pula oleh sembilan ketua pengurus daerah BSMI
se-kota/kabupaten Kalimantan Timur. Pelantikan dewan pengurus BSMI Provinsi
Kaltim ini dilantik langsung dengan ketua pusat BSMI, bapak Muhammad Djazuli
Ambari, SKM, M.Si.
·
Foto
bersama para pengurus BSMI Provinsi Kaltim, ketua BSMI pusat dan para undangan
Setelah acara pelantikan dewan pengurus
Provinsi Kalimantan Timur yang diadakan di hotel Jamrud 2 Samarinda, dilanjutkan
sekaligus akhir acara BSMI Fair, dengan acara sosialisasi dan disaster mitigating training (DMT)yang
di hadiri oleh beberapa siswa pelajar dari Akademi kebidanan permata husada,
Fakultas Kedokteran Unmul, SMK Kesehatan Samarinda.
Acara ini diawali dengan diskusi panel yang
bertemakan pola implementasi penanggulangan bencana dan peran masyarakat dalam
mengurangi resiko bencana di Kaltim dengan pembicara dari ketua pusat BSMI, M.
Djazuli Ambari, SKM. M.Si dan bapak Sugeng Priyanto, S.Hut. M.Si dari BPBD
(badan penanggulangan bencana daerah) serta moderator oleh Presiden BEM Unmul,
Muhamad Iqbal.Pada diskusi ini membicarakan tentang BSMI sebagai lembaga
kemanusiaan yang siap siaga dalam tanggap bencana dan Peran lembaga pemerintah
dalam penanggulangan bencana.
BSMI selain tanggap bencana, BSMI juga
mempunyai 9 program lain. Dalam kegiatannya dalam membantu para korban bencana,
BSMI juga berkerjasama dengan organisasi, perusahaan maupun lembaga lainnya.
Seperti halnya bekerja sama dengan Indosat di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Selain itu BSMI juga mempunyai rumah sakit lapangan ketika rumah sakit di
daerah yang terkena bencana tidak beroperasi maksimal maupun petugas rumah
sakit yang minim. Dengan rumah sakit lapangan ini dapat dangat membantu para
korban bencana yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan. Suatu organisasi
yang bekerja dalam tanggap bencana seperti BSMI ini, tidak akan dapat melakukan
tugasnya dengan baik tanpa adanya relawan. Relawan adalah penggerak lembaga,
tanpa relawan BSMI tidak dapat melakukan peatihan-pelatihan tanggap bencana,
melakukan misi kemanusiaan, dan lain-lain.